Foto Prewedding akhir - akhir ini lagi ngetrend, setiap orang yang akan menikah dan punya uang lebih, kadang melakukan foto prewedding. Dan saya sebagai pelaku dalam kegiatan foto juga sering kebagian untuk melakukan foto prewedding. Tapi, di pikir - pikir, di tanya - tanya, kapan foto prewedding ini ada? kenapa menjadi sangat ngetrend di antara orang - orang yang akan menikah? Dan seperti sebuah rangkaian wajib jika ingin menikah "harus" ada foto prewedding?. Saya pun akhirnya googling dan menemukan jawaban seperti ini:
Awal Mula Foto Prewedding mungkin paling tepat diawali saat industri fotografi berkembang pesat di wilayah Cina Daratan pasca terbukanya sistem Ekonomi Cina di tahun 90an, dari yang sangat Komunis bergeser menjadi sedikit lebih Kapitalis. 
Saat itu wilayah Cina kebanjiran produk Elektronik dari Jepang, Korea & Taiwan. Para investor pun berbondong bondong untuk membuat pabrik Elektronik di Cina, karena Production Cost yang cukup murah (terutama birokrasi & ijin usaha)
Saat bersamaan, di wilayah asia timur sedang gencar dengan sinetron asia berbau percintaan seperti meteor garden dsb. sebagai perangkat iklan dari Sinetron tersebut digunakan media promosi seperti poster dengan menampilkan berbagai pose mesra pasangan . Hasil foto saat itu masih menggunakan pengolahan sederhana, property seadanya dengan olahan warna terang khas Asia. begitulah sejarah konsep foto Prewedding/ Engagement Photo. 
Tidak ada info siapa pencetus pertama kali konsep prewedding photography ini. Namun diyakini ide pemotretan Pre wedding pada mulanya digunakan oleh kalangan hi class ( royal wedding bangsa eropa) dengan maksud membuat sebuah acara pernikahan seperti sebuah acara Premiere Film , Foyer bertaburan foto, Mezzanine yang meriah, dll. 
Konsep pre wedding photography berkembang sangat pesat di cina, pre-wedding photography menjadi bisnis yang menjamur merambah kalangan menengah ke bawah. bahkan dikatakan Industri Fotografi di cina sudah seperti Produksi “Ban Berjalan”. 
Dalam 1 studio terdapat 5 set dekorasi dimana para calon pengantin mengantri untuk di foto bergantian. Dari sana prospek bisnis baru bernama Fotografi Prewedding, mulai berkembang di Taiwan, Hongkong, Jepang, hingga akhirnya menyentuh Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan wilayah Kaukasia (Eropa & Amrik), apakah mereka mengenal genre Foto ini ? Secara teoritis ya. Kita bisa liat dari berbagai majalah, buku fotografi bahkan mereka mengenal istilah pre wedding photography sebagai Engagement Photo.Namun jika diperhatikan dengan teliti, sangat terlihat perbedaan budaya yang signifikan dari foto- foto mereka. 
Orang “Barat” bisa dibilang tidak pernah menyewa Fotografer khusus untuk Foto Prewedding, karena biayanya yang sangat mahal. Karena bagi orang “Barat”, foto adalah karya seni dan karya seni yang baik tidak pernah murah. 
Foto bagus dengan harga murah, sama seperti mengharapkan Mercedez A-Klasse seharga Avanza.Jangankan hasil editing Hi-Res, files RAW atau JPEG mentah kadang disimpan oleh Fotografer. Perlu izin tersendiri jika ingin mencetak atau membuat album. pencetakan pun harus di tempat yang ditunjuk oleh fotografer. 
sumber : http://www.fotografer.net/forum/forum.view.php?id=3194354086
Dan semakin berkembangnya, kini juga banyak yang melakukan prewedding berikut dengan video nya:


Ya, begitulah jawaban dari googling, yang pasti saat ini foto prewedding itu seperti sebuah kewajiban sebelum melakukan pernikahan. Bagi saya hal demikian adalah ladang bisnis selama semua orang akan menikah.. hehehehe

Untuk yang ingin tahu berapa harga untuk prewedding berikut link nya:
http://meidymey.blogspot.com/2014/03/paket-foto-video-pernikahan.html